Skip to Content

Siapa yang Layak?

Foto Sarahabighail
files/user/3657/images_1.jpg
images_1.jpg

Masih inget gak waktu pemilu tahun 2009 lalu, siapa aja sih yang jadi bakal presiden (baca: Capres) dan gandengannya masing – masing yang gak lain dan gak bukan adalah bakal wakil presiden (baca: Cawapres)? Pemilu 2009 lalu dimenangkan dengan hasil telak oleh Partai Demokrat yang waktu itu nyodorin bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden dan koleganya yang “dipungut” dari dunia perbankan yang bernama Boediono sebagai wakil presiden. Selama pesta kampanye  berlangsung untuk menyambut pemilu 2010, parpol – parpol di Indonesia sibuk ngurusin segala macem supaya mereka bisa narik hati rakyat Indonesia jatuh ke partai mereka, lebih tepatnya adalah suara rakyat lah yang diincarnya. Satu dari banyak partai tersebut adalah Partai Demokrat. Saat itu, berbagai cara dilakukan oleh Partai Demokrat buat ngedukung SBY dan Boediono. Salah satunya dengan mempublikasikan sebuah iklan tebar janji milik partai yang ngakunya demokrasi lah yang menjadi dasar pendirian partai itu. Jadi, isi iklannya itu nampilin orang – orang andalan SBY – Boediono yang bakal dijadiin jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II kalo terpilih nanti. Orang – orang andalan itu antara lain Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, Andi Malarangeng, Anas Urbaningrum dan Ibas Yudhoyono, yang selanjutnya bakal kita sebut MN, AS, AM, AU dan IY. Selama iklan berlangsung, kelimanya tampil secara bergantian dan berdialog satu arah yang sama, bunyinya seperti ini : “katakan tidak pada korupsi!”.

Waktu itu, iklan yang menjual janji antikorupsi a la Partai Demokrat ini ternyata mendapat sambutan yang baik dari masyarakat yang lagi bingung untuk menjatuhkan pilihan suaranya pada siapa. Apalagi, denger – denger nih, ada ibu – ibu yang ngaku secara terang – terangan disalah satu stasiun TV kalau mereka milih SBY karena kegantengan beliau, cuma sebatas itu dan selebihnya mereka gak tau siapa sosok SBY yang dipilihnya sebagai presiden. Jelas dong ya kalo SBY menang telak dengan hasil yang didominasi oleh suara para ibu Indonesia. Setelah SBY – Boediono menang, SBY bisa tenang karena takhtanya kembali dalam genggaman tangannya dan Boediono. Masyrakat sendiri juga gak tahu apa aja yang udah beliau lakukan sama negeri kita dengan perannya sebagai wakil presiden yang jelas, saat awal pemerintahan dua sejoli ini, Boediono masih asyik menyelam dalam dunia asalnya di Bank Indonesia.

 

 

Setelah beberapa lama pemerintahan SBY prodi kedua ini mengalami ketenangan, iklan yang ada sebelum SBY – Boediono terpilih dan digawangi para “seleb” Demokrat itu menuai kontroversi. Awalnya dimulai dari si MN yang melakoni dirinya sebagai tokoh utama yang tertangkap oleh pengawasan KPK dalam laganya pada kasus korupsi Hambalang. Walaupun si MN sempet kabur sampe keluar Indonesia tapi, tetep aja KPK berhasil ringkus MN. Usut punya usut, ternyata gak cuma MN yang ikut menikmati uang rakyat setelah MN tertangkap, muncul AS, AM dan AU dalam kasus yang sama. Gimana sama IY? Kita lihat saja selanjutnya.

Kalo itu semua tentang masa pemerintahan SBY – Boediono selama empat tahun terakhir ini, lain lagi sama cerita – cerita para bakal Capres 2014 kali ini. Sejauh mata melihat TV, udah banyak banget iklan parpol – parpol yang berlomba – lomba ambil hati rakyat dengan janji – janji klasiknya, ada juga yang secara independent sih. Sampai sekarang, ada 36 nama bakal Capres 2014 yang mulai mengenalkan dirinya kepada khalayak, salah satunya adalah ARB. Pencalonan diri ini, jelas bikin masyarakat yang ‘gak buta politik’ bingung abis, pasalnya ARB tuh masih punya masalah sama penduduk – penduduk di Sidoarjo sana karena lumpur lapindo, ulah perusahaan industrinya. Eh gak tahunya, ARB masih berani pasang badan buat nyapres.

Ada lagi bakal Capres 2014 yang inisialnya PS dari Partai Gerindra, udah hatam banget deh sama catatan hitam yang dimiliki menantu Soeharto ini. Nih, PS sendiri udah tercoreng namanya saat sang mertua menjabat jadi presiden, PS menerjunkan diri dalam kasus KKN yang dilakukan oleh Soeharto dan terseret dalam kasus penculikan beberapa mahasiswa Trisakti 1998. Terus, ada lagi jargon Gita 2014 dari Partai Demokrat yang akhir – akhir ini mengisi periklanan di stasiun – stasiun TV Indonesia. KPU sendiri heran, kenapa bisa – bisanya mendagri kita tiba – tiba calonin diri secara independent, kelihatan maksanya sih. Alih – alih nutupin kegagalan Gita 2014 menjalankan tugas kementriannya untuk mengendalikan harga – harga sembako, Gita 2014 langsung banting steer jadi bakal calon presiden di pilpres 2014. Ada lagi RI, pedangdut senior ini punya niat buat mimpin bangsa kita. Terkesan nekat, apalagi kalo nanti beliau kepilih nih, bisa – bisa tiap masalah negara diselesaikan sama dangdutan.

 

 

Emang ribet kalo dipikir – pikir, belum lagi ngebahas FA, WIN – HT 2014 dan 30 bakal Capres 2014 lainnya yang belum tentu kita tahu catatan hidup mereka dan jelas punya latar belakang yang berbeda – beda dan pastinya belum lagi ngebahas para bakal Cawapres yang dipilih oleh 36 bakal Capres ini. Tapi itu semua biarlah jadi pembelajaran buat kita sebagai para pemilih untuk pemilu sekarang dan pemilu yang akan datang. Tahun 2014 ini, kita bakal pilih siapa yang layak buat jadi pemimpin kita selama lima tahun mendatang dan pastinya gak boleh asal pilih. Sudahkah kita tahu siapa saja dan bagaimana latar belakang para capres dan cawapres  buat pemilu 2014 ini? Sudahkah kita tahu siapa yang akan kita coblos nanti? Pastikan kedua pertanyaan ini mampu kita jawab dengan kata “sudah” dan pastikan kalau peristiwa iklan SBY – Boediono tadi gak akan pernah keulang lagi.

Bukan karena ganteng, bukan karena pelicin, bukan karena janji – janji manis yang hanya terucap di bibir atau bukan karena hubungan teman sejawat atau kolega atau keluarga alias KKN, melainkan karena kualitas dan integritas yang mampu membawa Indonesia mewujudkan nilai – nilai Pancasila karena pemimpin adalah acuan teladan untuk para anggota dan rakyatnya. Kita sendiri harus menjadi warga negara yang lebih kritis dan lebih aktif dalam pembangunan negara kita tercinta dalam segala sektor, mendukung visi dan misi negara kita tercinta. Pokoknya, gak ada lagi deh istilah golput – golputan. Pilpres 2014 untuk menuju yang lebih baik bersama pemimpin yang lebih baik karena kemajuan bangsa harus dimulai dari pilihan kita dan pilihan kita lah yang kita percaya untuk mewujudkan cita – cita bangsa kita yang sejati.

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler