Tiang-tiang lampu terlihat susah payah bertahan menundukkan punggungnya
Seolah menghormat padamu yang memutuskan pulang setelah sekian lama
Menunjukimu jalan yang tak pernah berarti panjang
Asal kau mau lebih sering datang
Seperti dulu anakku sayang
Saat cuti kerjamu belum menjadi hal rumit seperti sekarang
Sebab ibu tak tau, kapan ibu meninggalkan dipan untuk sebuah lubang kedinginan
Sebab ibu tak tau, kapan kesempatan terakhirku mengecupkan syukur tepat dikeningmu
Atas tercapainya mimpi-mimpi yang dulu pernah kau bagi pada ibu
di atas dipan Ibu Kos, 22 Mei '16
Komentar
Tulis komentar baru