aku mencintaimu
seperti embun pagi saat suhu dan tekanan udara berbenturan pada pergantian hari
menyapu malam dengan anggun lalu berubah menjadi bulir bersama datangnya pagi
seperti itulah dirimu di hatiku
aku menyayangimu
sebagaimana waktu berjalan bersisian
matahari di kala siang, dan bintang bulan di saat malam
selalu, seperti itu
dari dulu, sekarang, hingga akhir jaman
padi, siang, sore, malam
aku juga rindu padamu
manakala malam memisahkan wajahmu, wajahku
juga hatimu dan hatiku
entah esok raga masih di badan atau tidak
namun, jika akhir malam itu nyawaku tak lagi hendak
hal terakhir yang kuingat adalah kau dan aku selalu berkehendak
maka biarkanlah waktu berjalan
mengiringi langkahku, langkahmu
selama embun pagi, terik siang, dan lembut malam kita bersisian
aku kan selalu cinta padamu
Komentar
Tulis komentar baru