Memandangmu
Gerah dan pengap menyergapku
Aku berharap kembali ke masa lalu
Saat bunyi jangkrik masih terdengar jelas
di penghujung sore
Saat angin masih memberi nafas
Saat dedaunan hijau riang menari lepas
Mendengarmu
Membawaku mengenang jaman yang telah berlalu
Saat ramah tamah masih bertahta megah
Saat toleransi masih dijunjung tinggi
Saat rasa peduli masih menghiasi hati
Kini serasa sulit kutemukan lagi
Bahkan bocah kecil pun ringan memaki
Berdiri di sampingmu
Aku takut ditelantarkan kesombongan
Aku takut dihanyutkan kecemburuan
Aku takut tenggelam dalam kepura-puraan
Karena kitab-kitab kini tak lagi dipedulikan
Teknologi disalahgunakan bahkan didewakan
Berjalan bersamamu
Aku bingung tentukan arah tujuanku
Riuh, gaduh dan bising di sekelilingku
Memaksaku tersudut dan berjalan mengkerut
penuh rasa takut
Padahal dulu bahkan di jalan sepi
aku tak pernah merasa sendiri
Ah, kotaku
Tanah kelahiranku
Aku rindu kau yang dulu
Komentar
:)
:)
Tulis komentar baru