Tak ayal setelah kau tiada
Kau membuat setiap cahaya terluka
Memang aku tak pernah lagi menyapa
Sungguh, akupun tenggelam dalam duka,
Cahaya mana yang kau damba
Itu bukan cahaya yang aku damba juga
Jangan kau salahkan sisa tawa mereka
Hanya gelapmu yang mampu menerka,
Sekarang lihatlah
Cahaya yang benar tidak kau tahu
Menunggu dalam setiap tatapan sayumu
Menuntun kembali menyapanya tanpa ragu.
•
“bersabarlah.."
sykbn_
Komentar
Tulis komentar baru