Empat tahun telah berlalu
Engkau pergi meninggalkan semua yang engkau miliki
Namun kami tetap menjadi milikmu
Karena kami adalah anak-anakmu
Yang tak pernah berhenti mengenangmu
Meski sekejap
Dalam satu kedipan mata
Dan waktu pun terus bergulir
Meninggalkan segala luka yang tercipta antara kita
Meninggalkan segala yang tak pantas diungkit dari kita
Melupakan derap langkah yang tertinggal di belakang sana
Namun ayahanda tetap ada dalam aliran darah kami
Ayahanda tetap ada dalam desahan nafas kami
Hari ini kami betapa merindukan sosok bayangmu
Walau sekejap dalam mimpi tidur siang kami
Saat kelelahan membawa kami terlena
Detak jantung ananda ini
Serasa memacu mengenang berita kepergianmu
Pilu hati tiada terkata
Ketika keinginan untuk bertemu denganmu lagi tiada kesampaian
Nisanmu belum pernah kami tatap walau sekejap
Entah kapan itu akan kesampaian
Ayahanda...
Hari ini ananda ingin menangis meski sebulir air mata saja
Sebagai bukti ananda tetap mengenangmu
Engkau belum sempat melihat cucu-cucumu
Engkau belum sempat mengenal menantu-menantumu
Dan waktu pun terus bergulir
Meninggalkan kenangan dan kepahitan itu
Empat tahun telah berlalu
Engkau pergi meninggalkan semua yang engkau miliki
Namun kami tetap menjadi milikmu
Karena kami adalah anak-anakmu
Yang tak pernah berhenti mengenangmu
Meski sekejap
Dalam satu kedipan mata
Komentar
Tulis komentar baru