Disisi pintu, ketika hujan turun
Aku melihat matamu
Seperti puisi yang belum terselesaikan
Ada riakan hitam yang menggelantung
Menjawab tanya yang tersamar
Lalu rumput memenuhi tanah-tanah basah
Orang-orang berkejaran mengejar bintang
Matamu tersenyum, mulutmu terkatub
Disi pintu, ketika hujan turun
Aku mencari aroma kenanga suaramu
Siulan ngilu dan panjang yang memenuhi tangkis hati
Jemari-jemari pucat yang melambai lemah
Kenapa tidak pulang...!?
Toh di rumah ada tarian rindu
Senda cinta yang membuat malam terkebiri dan cemburu
Disisi pintu, ketika hujan turun
Aku menyelesaikan sebait puisi
Dan kutemukan matamu
Komentar
ya tuhan ...
mata seorang bi pasti sangat indah ya :)
Teduh...
Dulu sih agak gimana gitu...skr mata itu terasa teduh...
bersisian
bersisian tak bertepian ....
sudah kubaca berkali kali hingga saat ini
dan tak bosan
Tulis komentar baru