Pernah kita berseteru
di persimpangan waktu lalu
antara jalan berliku
dan terjal penuh batu
Tujumu arah yang satu
Sedang aku ke seberang melaju
Mungkin ini permainan sang waktu
bagi langkahmu dan langkahku: pikirku
Langit sungguh biru bukan abu-abu
Kembang pun mekar satu per satu
Tapi kau terus menangis tersedu
Sementara aku terdiam dan terpaku
Ternyata kita telah sampai di ujung jalan
Menggenggam pertanyaan yang kelu tersimpan
Adakah yang tahu, kau atau aku?
Di akhir perjalanan yang akan diam membisu
Medan, 14 Mei 2016
Komentar
Tulis komentar baru