semut pergilah!
aku tak ingin menggali kuburmu; tidurlah dengan madu pilihan
di sini tak ada gula; hanya sisa kotoran lalatlalat bersegama
nasi dari tumpukan sendawa
tulangtulang tulang belulang bangkai kelingking kurtada
jarijari pahit tentara langit penghisap ribuan mantra
dengarlah
sekarang saat itu adalah nanti; hapus jejakmu
di bawah hijab
wangi keakuan kau ke ku yang selalu telanjang api
dulu
tanahku tanahmu tanahkita tanahair kehidupan
bersatu
satukan rasa prilaku tanpa aturan;
sakit melingkar
selingkar ulir langit menuju batas tujuan
itu dulu
sekarang saat itu adalah nanti
hapuslah agar darah tak meninggalkan luka
hapuslah agar retina menulikan telinga
sekarang!
O wabah wangi kasturi
engkau telah ikat jarijari purnama menjadi satu
sekarang
wangi keAkuan kau ke ku Ku ke kau telah terbuang
sayang
menangislah dalam pisauku risau
matilah dalam tidurku mimpi
dengarlah keluh kesahku mencari kisah
O kenikmatan sulbi:
benarkah engkau pati tanah dalam rahim bidadari?
benarkah?
aku telahingin mendengar;
lebah jantan mendengkuri kakikaki bukit
di dadaku
aku melihat
aku kalian dan kita hanya langit mencumbui bumi
ibu dari adam
ayah sang hawa
semua adalah malaikatmalaikat buta di jantung prilaku
benarkah?
janji di atas janji tak pernah bertemu rasa?
benarkah?
O persaksian di atas saksi
aku tak mengeluh
sumpahaku hanya mengeja kealpaan sanubari
mengeja diridiri
menyelami air mata ke dalam samudra diri
dengarlah!
duhai air
getahmu yang bangkai manusia
sewujud persaksian silam
hiduplah hayat
bertasbihlah! dalam luka-dupa rupa ibu-mu
jangan sujud pada hati
jangan menyembah seperti dahi;
Tuhan menciptakan cinta untuk diriNya
sentuhlah;
semua fakta berdiri di balik rasa, bersemayam dalam yaqin
lihatlah ke dasar cermin
biarkan bayang menyentuhmu, duhai air
jangan takut jika tak ingin terluka
jangan ragu jika ingin tau
jangan yaqin jika tak beriman
Tuhan menciptakan wanita; bukan sebagai berhala
duhai air mani
aku takkan mengajarimu cara mengalir;
semut takkan tidur dengan madu
jika engkau ingin tau, berkacalah pada waktu
sebelum Tuhan menunggumu bertanya
aku ini siapa?
bagimu-wanitaku
Komentar
Tulis komentar baru