Wahai kekasih,
Angin dalam jiwaku semakin kental menyerumu; Rindu
Setinggi tak berlangit, sedalam tanpa pijakan
Jenguklah rintihan rasa ini sedetik pandang
Ia larut terpaut masa;
Jatuh sakit, lumpuh tak bertulang
Igaunya memanggilmu pulang, kedalam jiwa malang ini harap berpenghuni kasih-sayang
Kekasih;
Begitu lama erangan menumpuk rindu
Tak lepas rasa, meneguk riak menyanding embun di kelopak haru
Rasalah;
Telaga hitam terlalu sering tumpah; beriak tak basah
Rindu seperti nada dalam nadi, hanya-berhenti jika aku mati
Kekasih;
Diamku bukan berati bisu, ia meronta dalam lautan pilu
Menyeru dalam palung diam yang dalam
Merongga di katub jiwa meradang, inginkan hadirmu sejengkal pandang
O lihatlah!
Rasa ini jauh selusuri biru; terbang menyapa dalam angan
Tenggelam hanyut di luar pangkuan diri
Duhai kekasih;
Jenguklah Rahasia jiwamu ini
Ia jatuh sakit, lumpuh tak bertulang
Sekarang meradang.
Rintihan Rindu
- 3203 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru