Suatu waktu, di suatu tempat pertemuan dua laut
Seorang sufi duduk menyendiri di tempat sunyi
Duduk di atas sebongkah batu hitam
Sembari menatap ke arah laut, tasbih ditangannya terus bergerak
Dalam sunyinya ia bersenandung:
"Allah Allah adalah nama kekasih sejati
Nama Agung-Nya kusebut 'tuk mendekatinya
Allah Allah betapa indah citarasa Asma-Nya
Setiap huruf kata ini memabokkan kehidupan
dengan anggur cinta-Nya
Hanya ada satu di dalam hati
Tak ada masalah meski ada seribu di dalam rumah
Allah Allah adalah nama kekasih sejati
Nama Agung-Nya kusebut 'tuk membersihkan hati
Allah Allah betapa sejuk rasa yang ditimbulkannya
Setiap huruf kata ini memancarkan kesejukan jiwa"
Komentar
Tulis komentar baru