(1)
Sebuah pohon Meranti raksasa di atas bukit
Aku menatapnya dalam-dalam sebelum memulai melukisnya
sebelum melukisnya dengan mata tertutup kain hitam
sebelum melukisnya pada kanvas warna kuning muda
Ketika melukisnya, kubayangkan akarnya yang dalam dan panjang
mencengkram tanah dan bebatuan, mencengkram jantung bumi
dengan akarnya yang panjang menjalar dan kokoh
maka menjadikannya tumbuh menjulang tinggi di atas bukit
paling besar diantara pohon-pohon yang lain
Kubayangkan rerantingnya bercabang banyak, merentang lebar
menaungi pohon-pohon kecil di bawahnya
aneka serangga dan berbagai hewan kecil lainnya
merasa nyaman hidup dalam naungannya
burung-burung pun bersarang, bertelur lalu menetas
melahirkan generasi baru bagi kelangsungan hidup bangsanya
Kubayangkan waktu demi waktu yang panjang berlalu
hingga ratusan tahun ia berdiri kokoh di sana
entah berapa banyak kemarau panjang yang pernah menderanya
entah berapa banyak musim hujan yang pernah menyiraminya
entah berapa banyak tangan manusia yang pernah menyentuhnya
Kubayangkan ia telah tumbuh menjadi tua
dan hidup harmoni dengan lingkungan sekitarnya
Ketika telah selesai melukis
kubuka tutup mata, dan segera kulihat hasilnya pada kanvas:
hasilnya hanya goresan-goresan berwujud tak beraturan
gambar-gambar saling tumpang tindih satu sama lain
aneka rupa bentuk itu terlukis dengan warna hijau
campur coklat, campur biru, merah, kuning, kuning muda,
hitam, putih, serta warna abu-abu di sudut bawah lukisan!
(2)
Abstraksi kehidupan
melukiskan rentang kehidupan nan panjang
ke dalam satu titik waktu, pada kanvas kuning muda
Hasilnya berupa lukisan tangan-tangan-Nya
yang mencipta dan memelihara alam
Tangan-tangan-Nya yang mengatur kehidupan
mencipta warna-warni alam dan keindahan!
Komentar
Tulis komentar baru