jutaan waktu
entah sudah berapa puisi
aku memujamu
aku melukismu
aku mengharapmu
mencurahkan segala yang kurasa
tapi
setiap puisi itu
cerita itu
segalanya itu
selalu lenyap
lumat ditelan rindu
hingga kadang rasa kecewa pun datang
membelah atiku menjadi dua
mencoba untuk memilah kita
dan sikapmu itu benar-benar memudarkan ketulusan itu
ribuan hari
entah sejak kapan
dan entah sampai kapan
aku harus diam bersabar
menatapmu dengan kecewa
entah itu setia padamu
dan aku
pun lebih tak peduli
kesetiaan ini benar-benar akan menjadi ajal bagiku
yang akan merampas rohku
dari jasadku yang kerdil ini
atau mungkin malah jadi do’a
yang bisa menghantarku ke Altar Tuhan Yang Suci
jelas saja aku tak tau
bagaimana mengikis rindu ini
apakah dengan benci yang tak kuingini itu
semoga saja tidak
lantas dengan apa
untuk apa
dan bagaimana aku tak tau
lihat cintaku...
entah sudah seperti apa
entah sudah sebesar apa
lihat khayalku
entah sudah setinggi apa
entah sudah sejauh mana
rasa ini datang dari balik jeruji sanubariku
rasa yang telah memilihmu
lewat perhitungan yang begitu matang
entah sudah sejauh mana aku menolaknya
namun di balik penolakan itu
hati dan rasa itu memaksaku untuk terus berjuang
hingga kepecundanganku akhirnya terkelupas
dan suatu saat nanti
aku benar-benar bisa memilikimu
Komentar
Tulis komentar baru