Menghadap seribu pintu dalam bungkusan
kain menguning setampuk pinang belah delapan
delapan lembar sirih kering tak sudah sebutir getah gambir
pemutih lengkungan sirip dedaun sirih untuk dikunyah
engku Namoraon memanggil para raja menegakkan
halaman luas pertanda helat akan digelar bunyikan ogung,
talempong dan gendang tegak tujuh lapis bendera diikat pedang
Adapun pinang belah delapan dalam bungkusan
di hadapan putik muda pagar negeri mengajak berhenti
pejalan kaki menunda melangkah niat di hati yang jauh dihimbau datang
yang dekat dibawa serta berkumpul sipangkal helat menangkup
ajakan engku Namoraon makan beradat minum beradab
Dijambarkan bersukat hidangan gulai pisang, cempedak
dan irisan daging bergilir semenda mengedarkan pandang
mengulum senyum puti indung mata helat dibuka alangkah
meriah hidangan habis pertanda berkah
Ogung berdentang sahut menyahut dibalas talempong
rempak bertalu ditabuh gendang meregang perut mengantar engku Namoraon
sampai ke pintu, seribu pintu yang telah dituju sirih dalam bungkusan
pinang belah delapan berbedak tepung gambir putih piasnya
helat selesai sehari sudah.
2014
Komentar
Tulis komentar baru