Rembulan berasap memendar cakrawala
Jenaka warnanya pucat tetapi kehitaman
Malam tersembul dari sela jemari kekasih
Melukis diri pada bibir yang lirih
Memagut rembulan di atas peraduan
Berasap, berpendar, menukik ke cakrawala
Membaca bulan pada mata kekasih
Mengairi dahaga pandang pertama
Seperti jenaka pendar warnanya
Luruh sendi jengkal perjengkal
Rusuhlah hati, rusuhlah hati
berharap bulan berpendar hadir
Saat bulan itu jatuh pada kalender
Maka marilah kekasih kita melukis pagi.
2013
Sajak Rembulan
- 1098 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru