Benang merah anak jalanan
Riwajat ibuku di mana
Aku di asuh dengan seribu malam
Binatang malam lafal sunyi cinta
Entah seorang ayah
Untukku
Di besaran dengan debu melekat di lidahku, panas aspal
Kulit asin bakar matahari
Aku sendiri di malam yang sunyi, berbilang
Dengan nyanyian sepi
Aku hitung di jariku
Biar aku buta dengan aksara
Malam tak selimut embun dingin tusuk tulang kurus
Biar aku tembuh sampai matahari menyapa pagi
Luka mereka tak peduli cemas
Lepaskan aku dari belenggu di setiap langkah
Entah kemana hendak kubawa asa
Apakah Tuhan ada melihat
Ini takdir
Aku tak menyesal
Terlahir di zaman ini
Sang wajah merobah hidup
Biar aku hadang sendiri bersama rembulan
Rembulan adalah ibuku
Dan matahari adalah ayahku
Biar kelak penuh penderian
Waktu akan berlalu
Tampa api
Tak sanggup, tak sanggup aku lalui
Aku ini sang petarung
Mencari jejak orang tua
Komentar
Tulis komentar baru