Dulu, ia hidup di jalanan. Tangan kirinya selalu dikepal, menujuk ke arah tuan-tuan besar. Suara megafon mengalir deras. Teriakannya menggelegar, seakan ingin meruntuhkan bangunan-bangunan megah menjulang langit. Sorot matanya tajam, menyala-nyala, bak radar angkatan perang. Menjadi singa di atas podium.
Komentar Terbaru