Jarang sekali ada raja pintar nyanyi. Hanya sedikit raja yang gemar menyanyi dan dari sedikit itu, termasuk Raja negeri Kelabu. Bahkan raja jagonya amenggubah lagu. Namanya saja masyarakat demokrasi, jadi muncul perdebatan. Ada yang setuju, sah-sah saja raja kampiun dalam soal nyanyi, ada pula yang nyinyir.
“Mainnya jangan lama-lama. Kalau lama, nanti jemputnya susah. Inget waktu shalat. Jangan telat shalatnya. Terus nanti ajak si Dino baca qur’an juga. Ibu enggak mau kamu telat nanti bimbelnya jam tujuh, kan kamu anak baru. Terus..”
“Iya, bu! Aku enggak bakal lama-lama. Cuma ngerjain tugas doang. Terus nanti paling habis ashar udah selesai. Udah ya Bu.”
Rimba raya kini semakin rusak tak menentu, banyak pohon pohon baik besar maupun kecil yang mati, atau tanah yang tak lagi bisa ditanami, semua akibat ulah raja mereka yang rakus dan tak perduli dengan rimba mereka, yaitu Sang Naga Api.
Terus terang pada saat ini saya terus berusaha membangkitkan kecintaan terhadap fiksi. Apalagi sejak SD saya suka menulis yang saya sebut sebagai puisi. Kemudian berkembang pada penulisan cerita pendek. Maksud hati ingin berlanjut lagi pada penulisan novel, beberapa gagasan yang sudah tertuang dalam beberapa bagian, tidak pernah terselesaikan hingga kini.
Komentar Terbaru