Skip to Content

alam

Tengah Kota

Dalam kota besar

Kehidupan berdiri megah

bagi para makhluk dunia

Kulihat dia

Sehat dan kekar

Hari yang lain

Di hari menjelang redup

Anak-anak mengulur waktu 

Beradu kaki berebut plastik 

Dengan sandal sebagai penanda 

 

Sekuntum Bunga Hanya Untukmu

Sekuntum Bunga Hanya Untukmu

atau, kebun bunga milik kita?

 

Ah, daraku

Elok bagai bunga biru yang kau pegang

Tumbuhan Merah—Darah

Putus nyawa, putus asa

Manusia—makhluk yang paling sempurna

Menciptakan alat-alat genosida

Hewan-hewan tak berdosa

Menjadi percobaan pertama

Alam Budiman

Pusaka yang dijaga

Ditinggal tanpa ditayang

Tahta kuasa kita

Diganjar pada orang lain

Dara seindah surga

Menangis (atau) menyalami di nirwana

Merajut Kehampaan

Rimba teramat luas

Mengikatkan akar pada bumi

melewah dan adiwarna

Tegak membumbung

menangkap syamsu

Tetapi tidak bisa

 

puisi-puisi Salman Imaduddin

Siapa Punya?

 

suatu hari di sebuah kota yang mati lampu

kaki ini memijak ragu

Terlelap

Langkah langkah tertahan

Melihat rembulan sembunyikan awan

Desir angin membawa dingin

Teriak Alam

Sebuah kilatan cahaya membelah langit

Berbarengan dengan suara yang memekakan telinga

The North Face (bajakan)

Kakiku melangkah dari kelelahan terik

menginjak bumi dengan hati-hati

rehat sejenak di pertokoan baru

memperhatikan perilaku tikus konsumerisme

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler