Skip to Content

Oscar Amran

ZIARAH FITRI

mentari retak di depan jendela

menggantung di sebuah pohon

daun-daunnya menguning

ranum ke hati buah

di ranting kepompong gelisah; gerah

SELAMAT PAGI CINTA

di malam indah ini jiwaku mendamba cinta

kugenggam rindu melambungkan ke angkasa malam

mengelana membuahi cahaya

dalam hasrat, dinihari menangis

O, DI UJUNG PULANG MELAYANGLAYANG

o, bidukku jangan terkaram di ujung sampai

mendayungdayung mengaliri sungai nasib

meriakriak rintik lengan dan muka

menempuh alur sepanjang undang pulang

 

DI SEPULUH MALAM KE TIGA

bertalu-talu detak jiwa meronta

menggurita hasrat menepikan senyap

pada raga meluruh malam

mengkaramkan kata munajah do'a

SENJA NISAN TAK BERNAMA

berjalan mengejar malam tiba

menyusur jalan setapak di ujung bebukitan

tamparan angin memanas anak telinga

kabut turun menyelusup di sela-sela pepohon

ANDAI SAJA

andai saja

dekat jarak yang di tempuh

aku pasti setiap hari pulang

menikmati hidangan siang

yang selalu gairahkan selera

DI TITIK SINGGAH MALAM

malam merangkak di keheningan larut

terpesona menatap langit dan ruang-ruangnya

di sinari cahaya rembulan penuh; indahnya

O, SIAPA SUDI

 

mengais dalam lenguh kubangan

menceraput ilalang kering

sungkah rengkah jejak berperi

membatu di kelopak pagi; gering

lanyah membekas duka

DALAM KERAMAH MALAM

dalam keramah malam yang diam-diam menjemput

di setiap hela nafas nadiku

bias dalam lelap kemaren; berulang

seperti cermin buram

PAGI YANG HILANG

di sepanjang malam meneruka bayang

entah menjelang apa dan menggapai apa

hingga malam mengambang penuh

 

dini hari jatuh kepelukan hayal

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler