Desiran angin meniupkan kenikmatan kedalam pembuluh darah, rasa lapar dan hausnya lidah menjadi perkara indah. Di saat momentum kesadaran berjalan menuju puncak vibrasi Tuhan.
malam ini. terpikir yang ada di otaku hanyalah putih… semuanya putih. jam dinding yang kulihat putih, tembok yang kupandangi putih, layar komputer yang ku amati putih, tanganku yang sedang mengetikpun putih. namun ada hanya satu yang hitam, hanya ada satu yang gelap yaitu hatiku. hitam karna tak ada cahaya, hitam karena memang yang kuingini dalam hati adalah hitam.
Dari aku manusia yang mempunyai takdir, dan kini mencoba untuk berbicara tentang takdir. Ketentuan yang sudah mutlak dan akan terjadi. Tak bisa dilawan dan dibantah dengan kekuatan super apapun. Namun kita tak mampu untuk menebak takdir apa yang akan menimpa kita di kemudian hari, di bulan yang akan datang, di minggu yang akan datang bahkan sampai didetik yang akan datang.
Setiap hari ternyata pahit, tak ada manis yang kukecup, tak ada asin yang kukecap, tak ada asam yang kucicipi. Yang ada hanyalah pahit, pahit yang semakin mengental.
cemooh berdatangan, hinaan selalu menerpa, cacian berdengung setiap harinya. ada apakah dengan aku? dan ada apakah dengan orang-orang?. salahkah aku bila tak normal? atau salahkah mereka yang tak merasakan keabnormalan dalam masalah perasaan cinta?
Komentar Terbaru