Skip to Content

puisi kritik sosial

Tentang Garuda -di dadaku, di dadamu, di dada kita-

garuda di dadaku:

sebab kupahami, bung karno dan bung hatta

jadi pendiri bangsa, mewakili juta keringat, darah

dan airmata yang menetes ke pangkuan persada

Ranjang Pengantin

setelah usai prosesi jadi raja-ratu sehari

apa yang hendak dilakukan dua sejoli?

 

sedang kata perawan dan perjaka,

tak lagi jadi sarat utama, penuh makna?

Keranjang Kecil

aku punya keranjang kecil

warnanya sudah luntur,

maklum hanya barang temuan

 

semua orang mencela

dengan beribu argumen:

buat apa disimpan?

Aku, Petani yang Kau Katakan Miskin

bumi ini

putarannya pasti

ketika pagi menegaskan sudut matahari

mengukir bayangan mengekor kemanapun langkahku pergi

Kemarau

kemarau tahun ini kawan,

telah mengeringkan sawah dan ladang

yang jadi sumber penghidupan

dalam menjalani hidup yang sesak

akan derita dan cobaan

 

Kerikil-Kerikil Tajam *)

pengantar doa:

atas nama tuhan dan kemanusiaan

biarkan maut telanjang

lepas dari atribut dan labelnya

Allohu Akbar: tuhan lebih besar dari maut

Sajak Bisu

 

 

 

 

 

 

 

Katakan pada mereka jalan hidupku

Gelisahku di dunia ini

Untuk aku jamah

Djenar Maesa Ayu - Anak Seorang Perempuan (Video)

Djenar Maesa Ayu  - Anak Seorang Perempuan (Video)

www.youtube.com - Djenar Maesa Ayu membacakan puisi "Anak Seorang Perempuan" karya Joko Pinurbo dalam sebuah acara menyambut 17 Agustus yang digagas Arswendo Atmowiloto dan The Pakubuwono Residence, 23-26 Juli 2009.

Inul Daratisa - Puisi Jenaka Barangkali Saja (Video)

Inul Daratisa - Puisi Jenaka Barangkali Saja (Video)

www.youtube.com - Inul Daratisa membacakan puisi "Puisi Jenaka Barangkali Saja" karya Arswendo Atmowiloto dalam sebuah acara menyambut 17 Agustus yang digagas Arswendo Atmowiloto dan The Pakubuwono Residence, 23-26 Juli 2009.

Deddy Miing Bagito - Nyanyian Kemerdekaan (Video)

Deddy Miing Bagito - Nyanyian Kemerdekaan (Video)

www.youtube.com - Deddy Miing Bagito membacakan puisi "Nyanyian Kemerdekaan" karya Arswendo Atmowiloto dalam sebuah acara menyambut 17 Agustus yang digagas Arswendo Atmowiloto dan The Pakubuwono Residence, 23-26 Juli 2009.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler