Skip to Content

Puisi Religi

Adzan Subuh

ada yang memanggilku

lewat mulut-mulut toa

dari ketinggian uhud

masjid, surau, dan langgar

lamat-lamat kudengar

suaranya telanjang

Untukmu Bidadari Bermata Jeli

aku tak tahu

apakah untuk mengenal cinta itu

masih dibutuhkan apresiasi

padahal telah datang banyak keterangan

dari segala penjuru langit dan bumi

Trilogi Puisi Cinta

/1/

SURAT CINTA

 

mengapa ada sepi, pada mata yang luka?

 

membaca surat cintamu

laksana nyalakan lentera saat gulita

Anak-Anak Waktu

demi namaMu yang terpahat pada

jarum jam panjang yang merayap

aku anak waktu

yang melesat dari busurMu

tiap ketiadaan kembali padaMu

 

Saat Hujan Turun

saat hujan turun...

ada hati riang tertawa

ada hati memendam suka

ada hati memuja cita

ada hati penuh gelora

 

saat hujan turun...

Langgam Taubat

/1/

(langgam sesal)

karangmu telah luruh jadi buih

kaupun berjalan menyusuri pantai

jejak masa lalu telah engkau kubur

tik...tik kudengar

JALAN KEMBALI [bagi mereka yang mencari jalan pulang]

jika engkau telah jauh tersesat

dari jalan lurus yang seharusnya ditempuh

dan engkau telah lama memendam

rasa rindu tuk kembali___

maka,

Menunggu Jemputan

esok hari adalah waktu yang keramat

sebab misteri masih kuat melekat

kita tak pernah tahu, kepastian yang

mestinya terjadi

hanya prediksi, atau sekedar teka-teki

Kerikil-Kerikil Tajam *)

pengantar doa:

atas nama tuhan dan kemanusiaan

biarkan maut telanjang

lepas dari atribut dan labelnya

Allohu Akbar: tuhan lebih besar dari maut

SECANGKIR DZIKIR KAUM FAQIR

ketika selaput otakku berlumut
aku tersudut takut

tak pernah ada bayang nyata
aku tenggelam dalam
dua dunia yang nyata berbeda
Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler