Skip to Content

puisi ruang kehidupan

FATAMORGANA KEHIDUPAN

Pada saat dimana suara hati bertahta sebagai kebenaran

Memperturutkan kata hati sebagai sumber pembenaran tindakan

Atas nama keyakinan teguh jiwa berpegang pada sebuah kebenaran

TERLANJUR SALAH

Kenapa mesti disesali

semua telah terjadi

 

nasi telah menjadi bubur

semua telah terlanjur

 

 tak perlu cari-cari kesalahan

AWAN DAN ANGIN

Angin berbisik menggiring gumpalan awan berarak berkumpul

bergabunglah awan hitam bertindih-tindih menjulang tebal

dari celah-celahnya kulihat butiran-butiran hujan berjatuhan

MIMPI DAN HARAPAN

Di langit malam bintang berkerlap-kerlip dengan indahnya 

Kunang-kunang bercahaya melintas di kegelapan malam

Cahaya di kegelapan, membuat orang bermimpi dan berharap

Matahari Di Penghujung Tahun

Kutatap matahari pagi di penghujung tahun

bersinar cerah bersama segarnya hijau dedaunan

berseri indah bersama bunga-bunga aneka warna

Gelap Memenggal Senja

Di ufuk langit, gelap memenggal senja

Memuncrat darah segar merah jingga

Menempel pada sudut wajah langit saga

 

Ketika menetes ia ke bumi

Sebidang Petak Tanah Dukaku

Ladangilah darahku yang menggenang dan membeku

pada sebidang petak tanah dukaku yang gersang

tanamilah dengan bibit-bibit rindumu yang terbaik

 

Syair di atas lautan

Hujan rintik-rintik di tengah lautan

menciptakan riak-riak ombak di sela pulau-pulau kecil

diriku tengah memancing seorang diri di atasnya

Senandung dalam kelam

Rentak kehidupan malam bersenandung dalam kelam

orang lalu-lalang di jalan berpacu melawan waktu

para wanita jalang bergegas berjalan di keremangan malam

Ingatlah Sekolahmu di Lampu Merah!

Gerimis kecil berjatuhan sejak sore

mendung menggantung, bercampur gelap malam

jalan-jalan yang biasanya ramai tampak lenggang

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler