mengapa aku disini padahal tadinya aku di rumahkuaku seperti melayangmelayang entah kemanakulihat beragam manusia dengan macam-macam tingkahnya
Tetesan tinta yang berwarna
Membuat noda pada kesucian
Secarik kertas akan arti hidup
Oleh pembuat noda goresan.....
Tinta membuat sebuah seni
HANYA PADAMU
Bumi sudah porak poranda dengan kesombongannya Bumi sudah dipenuhi oleh tirai-tirani keji Ambisi emosi iri dan dengki mewarnai Kasih sudah tiada arti dalam hidup ini.
NANTI
Dibawah rerimbunan semak – semak liar Dibawah rumput – rumput yang menjalar Diantara celah – celah bumi Di sisi – sisi liang – liang semut –semut api.
. SEDIH
Hidup merupakan jalan menuju kematian Kematian adalah jawaban kehidupan.
Tiada orang yang mau rasakan Arti kehidupan yang penuh penderitaan.
GEREJA USANG
Manusia – manusia munafik Orang – orang penuh intrik Mengisi kesucian gereja Mencabik – cabik kemurnian misinya.
Kini muncul gereja – gereja usang
ZIKIR
Mata terpejam tangan bersilang Kaki terkendali dari rasa dan raba Hati memendam – merasuk – membelah Jiwa menghitung denyut jantung
Lama bersilah pejamkan mata
HARAPAN KEDUA
Lama kumenunggu Saat – saat penuh rindu Lama kumencari Hari – hari penuh arti.
Kini semua musnah binasa Melayang entah kemana Kini semua hancur melebur
Komentar Terbaru