Skip to Content

Puisi

AKH..., DIA BERTANDANG LAGI

Entah kapan terakhir ku rasakan ini?

Rasanya seperti saat pertama

Seakan rasa yang baru terkecap

 

Aku bingung

Gugup…

SIAPAKAH YANG TELAH MEMPERINDAH MIMPIKU ITU?

Siapa perempuan itu?

Ada cinta yang begitu sempurna

Ada ketulusan yang begitu tulus

Serasa menemukan akhir dari pencarian

Aku Semakin Bersemangat

Cukup jauh aku berlari

Semakin dekat aku dengan pelangi

Tak ada alasan untukku berhenti

 

Kemerdekaan

Keseimbangan

Keharmonisan

INILAH KEPUTUSANKU

Aku akan berdiri

Walau tegak begitu sakit

Harus bagaimana lagi

Aku hidup

Maka aku harus hidup

 

Tak perlu lagi mencari pengakuan

tawamu datangkan cahaya

kini kau tertawa

tak seperti dulu kau berkata

mana bisa seperti itu

tanpa mimik bercanda kau pun marah

marah pada malam yang tak jua terang

Senyawa Emosi, Kenapa...?

Kenapa…?

Selalu saja bertanya

Selalu saja ada pertanyaan

 

Benak terpaksa terperah

Dan jiwa terpaksa pasrah

Karena tanya belum terjawab

REMBULAN LEBIH INDAH DARI MENTARI

Kenapa aku selalu melangkah ke barat?

Mengejar mentari yang selalu lari

Sedang di belakangku rembulan menjaga ketulusan

 

SATU SISI KEHIDUPAN

Di sebuah siang aku duduk di tepi jalan

Ku dapati langkah-langkah yang berlalu-lalang

Dan banyak wajah yang tak tenang

 

Saat itu ku buka lembar pemikiran

Bumi

BUMI

 

Terlalu lama bumi merintih

Mengeram sakit dan derita terabaikan

Ditindas peradaban yang selalu berdalih kemajuan

 

BERSAKSI DALAM PENGADILAN NURANI

Dalam gelap ini nurani ingin berani

Dalam sunyi ini nurani ingin berbakti

Membuka semua indra guna menyibak himpunan makna

Menggugah kemanusiaan yang masih termangu sayu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler