fathol amin
Saya adalah pemuda pesisir yang setiap hari menikmati ganasnya Debur Ombak dan tiupan angin laut, dunia saya adalah dunia laut, karena kelahiran saya di pesisir
Informasi Pengguna
fathol amin
-
Karya Sastra:
TAK BERTEPI
fathol amin — Rabu, 15 September 2021 - 01:46 — 0 komentar 3 tahun 24 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
KREASI TUHAN YANG MEMUKAU
fathol amin — Rabu, 15 September 2021 - 01:44 — 0 komentar 3 tahun 24 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
ANDAI AKU BURUNG
fathol amin — Rabu, 15 September 2021 - 01:43 — 0 komentar 3 tahun 24 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
TENGGELAM
fathol amin — Rabu, 15 September 2021 - 01:42 — 0 komentar 3 tahun 24 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
SERULING SYAHDU
fathol amin — Rabu, 15 September 2021 - 01:38 — 0 komentar 3 tahun 24 minggu yang lalu
Tidak ada tulisan.
Tidak ada tulisan.
-
Karya Sastra — Rabu, 15 September 2021 - 01:38 — dibaca 482 kali
-
Karya Sastra — Rabu, 15 September 2021 - 01:43 — dibaca 445 kali
-
Karya Sastra — Rabu, 15 September 2021 - 01:46 — dibaca 417 kali
-
Karya Sastra — Rabu, 15 September 2021 - 01:44 — dibaca 287 kali
-
Karya Sastra — Rabu, 15 September 2021 - 01:42 — dibaca 200 kali
Jenis | Tulisan | Komentar | Pengunjung | ||
---|---|---|---|---|---|
fathol amin | Orang Lain | Total | Hari Ini | ||
Berita | |||||
Karya Sastra | 5 | 1,831 | 2 | ||
Wawasan | |||||
Bookmark | |||||
Dapur Sastra | |||||
JUMLAH | 5 | 0 | 0 | 1,831 | 2 |
Data sampai dengan Kamis, 6 Maret 2025 - 12:44
puisi
PERBUATANMU TERGANTUNG APA YANG KAU PIKIRKAN
Oleh : Fathol Amin, s.Pd.I
Nasihat Untuk Diri Sendiri
Malam yang berselimut salju, rembulan menatap bumi dengan tajam, gemintang bersinar pijar kuning keemasan, suara hati semakin keras dalam rapalan do’a tanpa henti. Alam merangkul semua yang ada di pangkuan ribaannya.
Tahukah kau bahwa tak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok? Tahukah kau bahwa tak ada yang tahu kemana dirinya akan melangkah dari mana dan mau kemana akan melangkahkan kaki besok? Tahukah kau berapa kali kau akan tertawa bahagia dan berapa kali akan menangis berduka besok? Tahukah kau berapa lama lagi akan hidup? Dan berapa lama lagi akan mati?
Maka oleh karena itu berjalan di muka bumi biasa-biasa saja, jangan sombong jangan conkak, seolah kau tahu segalanya, seolah kau bisa berbuat apa saja, seolah kau mampu menghentikan dan menggerakkan perputaran lingkaran roda takdir.
Sesekali tertawakanlah dirimu sendiri jangan hanya bisa menertawakan orang lain, sesekali pandanglah kelemahan dirimu sendiri jangan hanya memandang kelemahan orang lain.
Akuilah kesalahanmu jika kau benar-benar salah, karena mengakui kesalahan itu bagian dari sifat kesatria, jika kau tak mau mengakui kesalahanmu padahal kau benar-benar salah itu bagian dari sifat pecundang.
Maukah kau dibilang pengecut atau pecundang???
Sekalipun kau tak suka dikatakan pengecut atau pecundang, kau akan tetap dikatakan seperti itu, karena nisbat yang ditujukan pada dirimu sesuai perbuatanmu, perbuatanmu sesuai dengan apa yang dipikirkan olehmu, sebutanmu sesuai apa yang diperbuat olehmu.
Kau mencuri karena kau berpikir untuk mencuri, kau merampok karena kau berpikir untuk merampok, jika kau mencuri maka kau akan disebut pencuri, jika kau merampok maka kau akan disebut perampok. Karena kau tidak akan bisa lari dari perbuatanmusendiri, karena perbuatanmu tidak akan bisa lari dari apa yang kamu pikirkan.
Selama kau berpikir buruk maka selama itu juga perbuatanmu akan buruk, selama kau berpikir baik maka selam itu juga perbuatanmu akan baik.
Maka jika disimpulkan ( perbuatanmu tergantung apa yang kau pikirkan, perbuatan tergantung apa yang kau niatkan ), oleh karena itu perbaiki pikiran, perbaiki niat maka perbuatan akan menjadi baik pula.
Di Bawah Langit pabian 15 September 2019