“APA masih ada yang lain di luar? Kalau tidak ada lagi, saya mau mohon izin….”desah AA pada pukul 20.20 WIB malam Jum’at, 25 Maret 2010 di ruang rawat Geurutee Kamar 14 Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh.
matamu tak selesai kubaca, pada ujung malam dalam pertemuan singkat itu ada derak-derak rindu yang menyulut kenangan dari sudut pipimu yang menguning, sungai-sungai mengalir
Igau-igau sekali ini menceracau lagi pada Desember. Runut merunut pada ratusan ribu tahun yang terlampaui telah mengatupkan Desember di selingkar kelam kelabu sejarah kampung kami. Edar bulan dan gerak bintang kala masuk Desember telah memetakan pilu petaka yang mencelaka selingkup tanah kampung kami. Pendar-pendar segenap hari Desember bersuka ria mencibir-cibir kami, biar kami abadi dalam kenangan kecut terkurung takut.
Tak diragukan lagi ketika aku masih kecil, akulah yang kalian maksud sebagai… berbeda. Yah, itu aku El Sahbana. Bersama keluargaku, aku tumbuh dengan rasa kasih dan sayangnya. Ibuku tipe orang yang cintanya dapat membunuhmu jika kau tak berhati-hati. Kurasa dia menyalahkan dirinya ketika aku lahir tiga bulan premature.
Jika kau bukan seorang pecinta, jangan pandang hidupmu adalah hidup. Sebab, tanpa cinta segala perbuatan tidak akan dihitung pada hari perhitungan nanti.
Komentar Terbaru