Menunggu sepi menepi
Dalam sendiri yang sunyi
Semua gelap, tak terdengar
Air mata terurai berbaur bumi
Menahan ingin
Menerima kemustahilan
Jalan ini tetap saja sepi tanpa polusi
Masih juga ada embun menetes
Hujan semalam masih terisa
Basahi tanah leluhurku
Buat apa aku bersuara
Kalau hanya akan jadi cemoohan saja
Ada baiknya diam
Tapi berpikir dan menunggu waktu fajar
Di tengah hiruk pikuknya orang di airport,
seorang tiba - tiba menyapaku
dengan sapaan tulus tanpa dibuat -buat
Dan kujawab dengan senym yang lebih ramah
Tidak bisa lidahku berkata apa
bukan berati tidak bisa tertuang
menunggu ....adakah jalan terbaik
bagaimana memulainya..
Normal 0
Darahku Merindu
Pada kemiringan bukit itu
Aku
menatap sebuah pohon besar dengan dahan yang menyebar ke kiri dan ke kanan
Dia ditemani kolam yang menelaga di sebelahnya
Jika Tuhan mempersilahkanku untuk terlahir di dunia
Aku tak ingin terlahir dari rahimmu
Jika pun demikian, aku lebih memilih untuk mencintaimu saja
Komentar Terbaru