Skip to Content

Desember 2010

Saat Ini

Menunggu sepi menepi

Dalam sendiri yang sunyi

Semua gelap, tak terdengar

Air mata terurai berbaur bumi

Menahan ingin

Menerima kemustahilan

Kenari di pagi hari

Jalan ini tetap saja sepi tanpa polusi

Masih juga ada embun menetes

Hujan semalam masih terisa

Basahi tanah leluhurku

DIAM

Buat apa aku bersuara

Kalau hanya akan jadi cemoohan saja

Ada baiknya diam

Tapi berpikir dan menunggu waktu fajar

Salam kenal sobatku Dr Robert Arjuna

Di tengah hiruk pikuknya orang di airport,

seorang tiba - tiba menyapaku

dengan sapaan tulus tanpa dibuat -buat

Dan kujawab dengan senym yang lebih ramah

Pulpen tanpa tinta

Tidak bisa  lidahku berkata apa

bukan berati tidak bisa tertuang

menunggu ....adakah  jalan terbaik

bagaimana memulainya..

Kupandangi Kulit Lilinmu

Normal 0

Sajak-sajak Rindu

Darahku Merindu

Seraut Wajah di Karimunjawa

Normal 0

Pesan Partere

Pada kemiringan bukit itu

Aku

menatap
sebuah pohon besar dengan dahan yang menyebar ke kiri dan ke kanan

Dia
ditemani kolam yang menelaga di sebelahnya

 

Sampaikan Sajak Ini

Jika Tuhan mempersilahkanku untuk terlahir
di dunia

Aku tak ingin terlahir dari rahimmu  

Jika pun demikian, aku lebih memilih untuk
mencintaimu saja



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler