Skip to Content

Januari 2011

lagi kubaca suratmu

Niat merebahkan tubuh yang sudah rapuh lagi renta, disela-sela pagi dan berbingkai jendela nikmat yang tak pernah putus darimu. ...

Kubaca perlahan-lahan untaian suratmu, agar aku tetap dapat mereguk indahnya, gurihnya, lezatnya engkau bertutur dan bercerita......

SYAIRMU

Aku hanya bisa merasa

saat tubuh diambang senja

Aku tahu

takkan mudah menemukanmu

Tapi, cukup mengingat

dan menantimu sudah karunia bagiku

Selamat Malam

Sayang

Engkau

Lelah

Aku khan datang

Memelukmu

Aku akan

Tersenyum

Manis

Agar engkau

Lebih tahu

Aku sangat

SASTRA KAMPUNG YANG MULAI MELENYAP

Halimi Zuhdy 


Sebenarnya tulisan ini berangkat dari kegelisahan penulis atas ketidak –pede-an para sastrawan kampung untuk unjuk gigi ke pentas dunia, mereka lebih senang bersembunyi di balik gubuk-gubuk ilalang dari pada bertengger di bangunan kokoh berderet permata, lebih suka berdamai dengan sawah-sawah yang indah dari pada troktoar-troktoar ketidak jelasan, lebih suka bermain pet ta umpet dengan kodok dari pada mempublikasikan karyanya…dan penulis suka pada mereka karena kesederhanaan dan keikhlasan karyanya, namun ke-tidak pedeannya yang dapat menghilangkan kretifitas mereka di pentas dunia, sehingga ke-elokan kampung tidak dikenal oleh orang-orang kota atau orang-orang dunia. 

Melacurkan Diri

Halimi Zuhdy

Pencinta merabah langit penuh bintang, satu persatu
bintang dipetiknya. Satu persatu bintang
direngkuhnya. Bintang bintang menggeliat
tak bersinar. Redup di telan masa dan asa.

LADUNI

LADUNI

 

Karya : Oyok Yobi Sopian

 

 

Bacalah...!

KESAKSIAN

KESAKSIAN

 

 

Karya : Oyok Yobi Sopian

 

 

SunahMu itu fardu

PenghuluMu mulia nan utama

SANGKAR HATI

SANGKAR HATI

 

Karya : Oyok Yobi Sopian

 

 

Pergi…

Usah kau kembali

Meski aku harus mati

BUNDA

BUNDA

 

Karya : Oyok Yobi Sopian

 

 

Bunda....

Senyumu itu surga

Candamu jenaka

Jagamu itu jasa

Pertemuan Penyair Nusantara V Tahun 2011

Brunai Darusalam -- Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) V yang diikuti penyair dari tujuh negara, termasuk Indonesia, akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia, tahun 2011. PPN merupakan ajang tukar pikiran para penyair di tujuh negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Singapura, dan Brunei Darussalam. Dengan pertemuan itu, bisa diketahui perkembangan puisi dari berbagai negara bertetangga yang memiliki hampir kesamaan dalam berbahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Melayu.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler