SECANGKIR KOPI MEMBADAI
Saat senyum itu memudar terhapus sapuan airmataTerdengar letih langkah mengalir piluEntah awal yang tak berujung atau waktu yang berpaling
Bagaikan angin menerpa jiwa
dan wajah
Jiwa yang lelah
Jiwa yang sepi
Jiwa yang tenang
Batu hitam batu putih batu gunung batu kali Menggelinding diam tanpa teman Terperosok jatuh, tenggelam tanpa teman melepuh dalam diam Muka kusut bagai abu di perapian Beruban dalam kesepian
Disepanjang pendakian puncak..
Kau rapikan jajaran-jajaran mobil..
Dengan tertatih-tatih..
Dan tongkat penumpu..
Kau bangun sebuah media edukasi..
ialah kenikmatan mata;
buaya sebagai raja namun dia kejam..
suka berbohong, dengan sikap dinginnya..
dia kuat, namun jahat..
penguasa dia buaya,buaya buas akan uang..
pagi bagaikan siang ..
siang bagaikan malam..
malam bagaikan pagi..
panas bagaikan dingin ..
dingin bagaikan panas..
harum bagaikan bau..
terdampar
diam
terselubung wqaktu
kosong pandangan
kaki terangkat
menjelma masa
akan waktu yang terdampar
Kupilih cara untuk mencintai hujan
Karna hujan telah menemani kesunyianku
Mengalahkan senja yang selalu dipuja
Hujan seperti mengerti kapan kesunyian menyergapku
Komentar Terbaru