SECANGKIR KOPI MEMBADAI
:rohayati asro
Secangkai kopi membadai
dalam rincik gerimis dini hari
hitam pekatnya berdifusi dengan air
dan tabur gula pasir
dalam notasi gerak sendok mengalir sumir
orkestrasi sempurna bagi jiwa. Hidup itu, sayangku
biarlah ngalir tanpa banyak pikir
secangkir kopi membadai
mengecup sepenuh lidah
menyapa pangkal tenggorokan
rasakan kelat manisnya turun menggetarkan
denyar nadi yang lebih
ruap wanginya mengkili hidung
melesahkan gairah pada simpul syaraf.
O bahagia itu, kasihku
sering datang dengan sederhana
Sanggar IMAJI 1433 H
Komentar
Tulis komentar baru