Biarkan angan itu melambung jauh, melewati garis tipis yang kau kira tembok keras…..
Rupiah Lusuh
Tangan hitam legam berpeluh, mengenggam erat buntalan lembaran rupiah lusuh.
Kebenaran umum, itu adalah ribuan ditumpuk lima puluh, kompensasi terjerang di terik mentari tanpa jenuh…..
Ibu selalu cerewet, pernahkah kau bilang seperti itu…..?
pernahkah kau cuek akan ibu…… ??
pernahkah kau tau apa yang ibu pikirkan ?
tidak …….
Tontonan keanggkuhan kian merajalela
Parade kesombongan gencar berjalan
Drama kesombongan selalu diperlihatkan
Senyum kebencian kian ditebarkan
Ketika kekuasaan diselumuti nafsu
Arogansi tampak gagah ke depan
Berkacak pinggang dibarengi kepongahan
Pandangan sinis, dan senyum ejekan
Dialog seorang istri
Suami ku…
Jalan panjang telah kita telusuri bersama
Kerikil-kerikil tajam yang menghalangi jalan kita, telah kau singkirkan
aku yg dalam pengejaran waktu
terbuang
tersisihkan
malam selingkuh, ilalang telah rapuh sedang usia masih saja terus bertaruh di rindu yang tak selalu bisa dengan leluasa kita asuh bahtera sunyi menyeret segenap kenangan berlabuh
:bagi eds
yang selalu kusebutkan tidak pada kata yang tak mungkin kusebutkan tanpa cinta Makassar, 06062011 23:42
Komentar Terbaru