Skip to Content

April 2014

APA MAUMU?

APA MAUMU?

 

Aku tetap masih menunggu

Meski luka kau beri untukku

 

Apa maumu?

Sampai luka harus menunggu

 

MENGATUR TUHAN

sejuta lembaran lusuh mengendap diotakku

pelan tapi pasti gerogoti normal bathinku

setumpuk proposal kusodorkan kepada Tuhan

RASANYA BARU KEMARIN

rasanya baru kemarin...

kita saling menyatu dalam candatawa

mengenal satu sama lain selanjutnya rekatkan jiwa

rasanya baru kemarin...

NALIKA NEPAKI RINDU

~teruntuk sosial duabelas duabelas

 

dan masih saja aku merindu

banyolan gojlokan yang sudah menyandu

kapan lagi kau melihatku culun

MASIH TAK MAMPU

bergununggunung maksud yang belum termaktub

biarkan saja mungkin lebih indah menjumud

 

maksud hati ingin indah kurangkai

apadaya malah berceraiberai

KADUNG GANDRUNG

aku tau seberapa besar kadar cintamu padaku

aku tau seberapa menggunung rindumu padaku

perhatianmu simpatimu padaku

aku tau...

 

Katakan TIDAK. !!

Acap kali . . .
Acap kali . . .
Bahkan berkali-kali . . .

Kau hancur leburkan gugatkan diri.

Sari pati tanah pada terlena mencicipi.

Kau buat tenang
namun kau menyesatkan.

Katakan TIDAK. !!

Acap kali . . .
Acap kali . . .
Bahkan berkali-kali . . .

Kau hancur leburkan gugatkan diri.

Sari pati tanah pada terlena mencicipi.

Kau buat tenang
namun kau menyesatkan.

HIDUPKU TIGA LIMBAR KAIN KHAFAN

Normal 0

Sunshine under the Rain (Part 1)

Disaat tubuh ini melemah dan sakit, terbersit sebuah rindu. rindu akan tubuh yang sehat. rindu pada kegiatan-kegiatan yang menguras tenaga. bahkan rindu dimana tubuh ini bisa merasakan nikmatnya angin pagi menyentuh pori-pori kulit. kini, aku harus bisa menahannya, sampai tubuh ini kembali pada haknya untuk sehat. untuk bisa kembali pada saat-saat  yang menyenangkan.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler