Purnama bertengger
geliat dimekar ufuk
ketika laut telanjang pasir perawan
setubuhi pantai rembulan
lalu peluhku menggarami
Serumpun bambu silir mendesir
mengalun nada digerisik dedaunan
merimpang akar-akar tanah-tanah retak
benihnya tumbuh dari debu-debu rahim
Kejujuran Sang Pagi
Ketika polusi masih tidur pulas
Tatkala harapan menjelma angan
Angan mengundang pesta bayangan
Hadir suguhkan madu gurauan
kemana hembusan mammiri?
dimana naungan lompobattang?
didalam sebuah titik diselingi koma
mereka menanti tak bertatap
Senja bergerak mulai mengambil perannya.
Angin bertiup berada pada bagiannya.
Dengan aroma waktu yang khas.
Bulan menyusul jatuhkan rupanya.
seperti apa kau menenggelamkan hari?
tiba-tiba rumput yang jejarum itu
menjelma menyayat hatiku
menjelma denyut jantungku
mengganti tanah kering di lapangan itu
Komentar Terbaru