Skip to Content

September 2015

Setubuhi Pantai Rembulan

Purnama bertengger

geliat dimekar ufuk

 

ketika laut telanjang pasir perawan

setubuhi pantai  rembulan

 

lalu peluhku menggarami

Tangis Hari Pecah diBatu

Serumpun bambu silir mendesir

mengalun nada digerisik dedaunan

merimpang akar-akar tanah-tanah retak

benihnya tumbuh dari debu-debu rahim

 

Perjalanan

 

 

 

 

 

Kejujuran Sang Pagi

Kejujuran Sang Pagi

 

Ketika polusi masih tidur pulas

Antara Dua Khotbah

 

Tatkala harapan menjelma angan

Angan mengundang pesta bayangan

Hadir suguhkan madu gurauan

penyair Kholil D. Rahman

Loka Ate tak Adere*

kampoang

kemana hembusan mammiri?

dimana naungan lompobattang?

didalam sebuah titik diselingi koma

mereka menanti tak bertatap

 

Hasrat Lugu

Senja bergerak mulai mengambil perannya.

Angin bertiup berada pada bagiannya.

Dengan aroma waktu yang khas.

 

Bulan menyusul jatuhkan rupanya.

hari hutan

seperti apa kau menenggelamkan hari?

tiba-tiba rumput yang jejarum itu

menjelma menyayat hatiku

menjelma denyut jantungku

mengganti tanah kering di lapangan itu



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler