Aku menyusuri kepekatan dalam mimpi
Menjauhi kekelaman yang enggan menepi
Sekali lagi, hendak kudapati
Firasat hati dan jodoh dimanakala ada peristiwa kesedihan yg mengharukan Kejadian yang berteluk diantara lembah kasat mata. Malam sepi, hening, dan mencekam
Kembangku, Kembang Berduri!
pergi menjauh dari mimpi;
tinggalkan Taman tanpa kembang,
wajah dunia lesu dan kian muram,
Beginilah kau
menyukai mereka
padahal aku
yang menyukaimu
dan kaulah juga pemuja Tuhanku
depanmu mereka rupawan
mari mendekat
terangi rawa ini
oh kunang kunang
Di rumah kayu ini ada
pertalian antara aku dan kau
berdiri atas ketulusanmu
kelanjutan kisah di perempatan jalan
Lalu rentetan pengemis datang setelahmu
Dengan wajah polos memintaku
Harap cemas akan jawabanku
Kau!
aku adalah kau
dan kaulah aku-ku
mengapa wajahmu semerah itu
aku yang kau pun sendiri tak tahu
Jangan muram
1.
di ujung doa
sapi qurban meregang
suara takbir
2.
saling berebut
Komentar Terbaru