“SAJAK REMBULAN”
Kini hanya se carik kertas.,
Dengan aksara yang rebah
Tertiup angin di sisi trotoar
Mata batin mata hati
Mata dewa mata mata
setiap malam setiap menit mengapa kau
selalu hadir dalam tidurku
mungkin karena aku rindu
tetaplah kau menjadi bunga tidurku..
temani disetiap tidurku..
Selamat tinggal
Terpaksa aku meninggalkanmu
Setelah tahu ketentuan tuhan tak seperti yang kuangankan
Setelah tahu kau adalah kekasih orang lain
Kasih..
Disaat angin membisikkan namamu
Kesadaranku mulai terbang bersama luka
Meninggalkan jasad yang sedang dimabuk cinta
Diatas panggung khayalan...
Bagaimana nasibku kelak? Jika malam telah tiada dalam cangkir kopiku
Bagaimana nasibku kelak? Jika kata-kataku tidak mampu lagi kukalimatkan
Di malam nanti aku akan menemuimu di teratai putih
Sambil berenang dan berkelahi dengan ombak kekusaan yang takpernah surut
Detik melesat bagai petir
Kala aku terhempas dari hidup yang getir
Setiap kali ku baca sajak sendumu
Sembilu belati menikam khalbu
Meremuk ulu hatiku
Daku selalu ingin tau
Berakhir bagaimanakah takdirmu
Komentar Terbaru