Skip to Content

Juni 2020

RINDUKU KEPADAMU

aku memelukmu lewat dawai biola cantik

meski tak ada nada yang suka kupetik

aku memelukmu dalam detak setiap detik

DUA CINTA

Dengan jari gemetar dan tatap gelisah

Di dadaku engkau jatuh perlahan

Dalam bisumu aku tahu kau resah

SEPI YANG BERBUAH RINDU

malam ini sepiku berbuah rindu

rindu kepada banyak muka dalamm satu wajah

tidak seperi dulu terpaku hanya pada satu

MEMBACA

Aku sedang berjalan dalam badai padang pasir garang

Melangkah mengikuti rahasia bayang-bayang

KETIKA

ketika kisah luka datang lagi bersama titik hujan

menyelinap lalau membeberkan layar kenangan

TENTANG KETIKA DAN RINTIK HUJAN DAN KENANGAN

Kesan yang muncul setelah membaca puisi sangatlah beragam. Dari kesan seadanya -bahkan bisa jadi tidak ada kesan sama sekali – hingga kesan yang dalam dan mendalam.

SEMPATKAN DIRIMU

sempatkan dirimu untuk singgah di pondokku

berbaringlah lama atau berbaringlah sebentar

ketika itu waktu adalah milikmu

MABUK AKU

Lepas

Kandang besi kuhempas

Kucabik langit awan kuperas

Mabuk aku minum secawan madu bebas

KAMULAH BULANKU

Tadi malam bulan tampak sangat dekat

Tampak seperti sedikit di atas rentangan kawat

BUAT YANG MENCARI

Letakkan telapak tangan di dada lalu dengarlah kalimat pujian

Dengarlah dalam sunyi yang sepi tanpa pertanyaan lagi



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler