aku memelukmu lewat dawai biola cantik
meski tak ada nada yang suka kupetik
aku memelukmu dalam detak setiap detik
Dengan jari gemetar dan tatap gelisah
Di dadaku engkau jatuh perlahan
Dalam bisumu aku tahu kau resah
malam ini sepiku berbuah rindu
rindu kepada banyak muka dalamm satu wajah
tidak seperi dulu terpaku hanya pada satu
Aku sedang berjalan dalam badai padang pasir garang
Melangkah mengikuti rahasia bayang-bayang
ketika kisah luka datang lagi bersama titik hujan
menyelinap lalau membeberkan layar kenangan
Kesan yang muncul setelah membaca puisi sangatlah beragam. Dari kesan seadanya -bahkan bisa jadi tidak ada kesan sama sekali – hingga kesan yang dalam dan mendalam.
sempatkan dirimu untuk singgah di pondokku
berbaringlah lama atau berbaringlah sebentar
ketika itu waktu adalah milikmu
Lepas
Kandang besi kuhempas
Kucabik langit awan kuperas
Mabuk aku minum secawan madu bebas
Tadi malam bulan tampak sangat dekat
Tampak seperti sedikit di atas rentangan kawat
Letakkan telapak tangan di dada lalu dengarlah kalimat pujian
Dengarlah dalam sunyi yang sepi tanpa pertanyaan lagi
Komentar Terbaru