Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Karya Sastra

Perjuangan Berubah Wajah

Para pahlawan berjuang
Tolong-menolong demi rakyat dan negara
Mengorbankan nyawa dan darah

Gubahan Doa Tobat Imam Ghazali (2)

Ya Allah,

Yang menampakkan berbagai

permasalahan yang besar-besar

Yang penghabisan dituju oleh kaum 

yang kebigungan

 

Ya Allah,

Gubahan Doa Tobat Imam Ghazali (1)

Wahai Rabb-ku,

Inilah hamba-Mu yang mengembara

kembali kepada kebenaran

Hamba-Mu yang berdosa menghadap

dengan memohon ampunan

 

Resep keluarga

Resep keluarga

 

Aku hendak membuat kaldu

kuberi nama keluarga kecil

bahan-bahan ku masukkan satu persatu

Lupa kasih

Lupa kasih

 

Amukan gerimis menjelma badai

badan tak sanggup menerjang hawa 

usap tangan kepada air mengalir dikepala

Pertanyaan singkat untuk dia yang terkasih

Pertanyaan singkat untuk dia yang terkasih


Adakah aku?

dalam ukiran sukmamu adakah aku?

Luka pada jahitan

Penyair

Puisi-puisi pembentukan 

 

Kalianmu

Kalianmu

 

Tak apa sekali-kali

Lagi pula masih sekali-kali

Sekali dua kali

Juga masih tak apa

Asal kau kembali lagi

kerinduan di sudut-sudut metropolitan

melepas kusam di wajah 

terbawalah segala beban 

gemerucuk air menuju ke aliran

menuju tanah dan akar pepohonan

bumi terus menerus merindunya kembali

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler