Perlahan induk burung mengajarkan anaknya terbang. Mengenali sekelilingnya, merasakan terpaan angin agar terbiasa. Hingga anak – anaknya menguasai langit lalu ia lepaskan.
Tak kan selamanya kau bersamaku. Untuk selang waktu yang sudah ditentukan. Membiarkanmu merasakan jatuh agar terus bangkit. Membiarkanmu mencari apa yang seharusnya kau miliki.
“Carilah apa yang kau ketahui, dan Ketahuilah apa yang kau cari.”
Agar menjadi manusia yang terarah tanpa dekapanku. Tanganku, ragaku seperti alunan detak jantungkutak bertahan melawan waktu. Semua pengorbanan, perhatian, dan kasih sayang ku lakukan demi kau anakku. Namun kerutnya wajahku, putihnya rambutku, dan rapuhnya tubuhku semua karena waktu.
Dan demi waktu yang tak terhentikan. Untuk menumbangkan tubuhku di malamnya dan terbangun di fajarnya untuk siap melangkah kembali bersama jiwa yang baru.
Tak Ada Yang Abadi dalam waktu, semuanya berlalu. Sahabat, kerabat, keluarga dan cinta karena tak ada pertemuan yang tak berujung perpisahan. Takkan kulihat lagi kebersamaan kalian, tak kudengar lagi tawa dan tangis kalian. Hanya mampu menghelakan nafas sejenak ketika waktu datang untuk hilang.
Komentar
Tulis komentar baru