Skip to Content

Sesosok wanita ditepi Laut

Foto Nana2903

Suara dengungan kapal nelayan saling berlomba menyuarakan kegagahannya di pagi hari ketika semburat mentari mulai memenuhi langit. Di ujung laut, ada pertemuan garis antara megahnya langit dan gagahnya laut. Matahari mulai mempersatukan dirinya dengan bumi. Biasanya kapal nelayan akan pergi ketika pagi dan kembali saat hari akan segera habis.

 

Di ujung sebuah gubuk kecil, berteman burung-burung yang hendak kembali ke sarangnya dan suara deburan ombak yang membentur bibir laut. Duduk seorang Gadis yang menatap lurus kearah laut lepas. Suara gemuruh ombak beserta anak kecil bermain di tepi laut tak ia hiraukan. Matanya menatap penuh harap. Menatap lurus hamparan laut dengan berjuta harapan serta do’a yang selalu ia suarakan setiap harinya. Do’a yang tak pernah putus, berharap keinginan bisa terwujud. Kadang kala ia menyerah untuk berdo’a tapi sebagian lain dari dalam dirinya menolak akan hal itu, sehingga membuatnya mampu bertahan hingga detik ini. Seperti itu, setiap hari di tempat yang sama, duduk sambil termenung walau angin mulai membelai dengan panas dingin. Tak peduli akan langit yang mulai Terik, ia tetap bertahan dalam lamunannya.

 

“Sebenarnya apa yang kamu tunggu nak?” seorang wanita paruh baya ikut duduk di sebelah nya. Sering kali melihat gadis itu membuat nenek tersebut pada akhirnya penasaran.

 

“Apa boleh saya tau? Setiap pagi buta, saya sering melihatmu duduk termenung sendirian hingga Siang datang. Sebenarnya apa yang kamu tunggu nak ?”

 

“Keadilan yang pantas.”

 

Wajah wanita paruh baya itu kini berganti bingung. Bertanya kenapa gadis tersebut menunggu keadilan di laut ??

 

Mentari semakin terik karena hari mulai siang. Hampir semua kapal nelayan sudah berlayar. Para nelayanpun telah pergi . Tetapi gadis itu tetap duduk di temani sang nenek tersebut.

 

“Mbah tidak pulang ?” gadis itu bertanya sembari menoleh kearah wajah wanita yang berada di sampingnya.

 

“Saya sedang menunggu nak,” jawab nenek itu dengan tatapan mata yang penuh harapan.

 

“Siapa mbah?” Gadis tersebut menatap bingung.

 

“Apa kamu pikir , Mbah akan meninggalkan mu sendirian disini tentu tidak nak” wanita paruh baya itu sedikit menghela nafas sembari menatap si Gadis penuh arti.

 

Sontak gadis itu perlahan terisak mengeluarkan air mata penuh luka akan dalam dirinya 

 

“Tidak apa nak menangis lah, Mbah tau apa yang kamu rasakan, Mbah juga pernah diposisi mu nak, Jangan pernah merasa sedih Mbah selalu berada disamping mu" ucap nenek sembari memeluk dan mengelus punggung gadis itu.

 

Mendengar ucapan dari sang nenek membuat dirinya tenang sambil membalas pelukannya. Kini Gadis itu berhenti dari isakannya kembali menatap kearah langit, melihat sang Surya yang mulai memperlihatkan keindahan di hamparan langit.

 

“Kamu tidak pulang ? Sebaiknya sekarang pulang dulu nak. Selalu do’akan yang terbaik untuk dirimu dan Mbah ya nak. Jangan seperti ini. Sudah siang panas yang terik begini tidak baik untuk kesehatanmu. Jangan terlalu dalam memikirkan yang membuat dirimu luka barangkali hari besok yang kamu tunggu memberikan kebahagiaan untukmu.”

 

Mendengarkan perkataan wanita paruh baya, Gadis itu mengangguk sembari menatap lekat hamparan langit yang sudah terik. Hari pun semakin Terang diringi kicaun burung-burung yang berterbangan.

 

“Baiklah mbah, terima kasih m---“ ucapannya terhenti ketika gadis itu menoleh ke wanita paruh baya, dan nenek yang bersamanya tiba-tiba sudah tidak lagi duduk di sampingnya. Gadis itu reflek mencari keberadaan sang nenek. Jikalau nenek itu baru pergi pasti ia tak begitu jauh dari jangkauan, sayangnya nihil. Keberadaan nenek itu tak dapat ditemukan oleh pandangan matanya. Wanita paruh baya itu menghilang bak angin tanpa salam perpisahan.

Lalu apakah lukaa ini akan berakhir? Tentu saja belum, karena mungkin benar dari perkataan sang nenek tadi si gadis itu semakin berfikir kalau dirinya tidak boleh larut dalam kesedihan mendalam meski terkadang akan susah untuk belajar berdamai dengan masa lalu dan takdir yang ia hadapi sekarang.

 

 TAMAT

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler