Kau hinggap dari bunga yang satu kebunga yang lainnya
kau buai lalu kau hisap sarinya
nikmatnya sekuntum bunga baru dalam mekarnya
setelah puas kau berlalu dan tak kan pernah kembali
Kembali kau setubuhi kembang-kembang yang lain
lalu berlalu pergi dan tak pernah kembali
kau seekor kumbang yang rakus
atu memang bunga terlalu bodoh untuk dilucuti
Kembali kumbang yang lain datang menghampiri bunga
dicicipinya sedikit manis yang mulai menghambar
kumbang menyeringai dalamkecewa bunganya tak perawan
iapun berlalu pergi dan tak akan pernah kembali
Kumbang-kumbang datang dan pergi
bungapun bodohnya tiada henti
berkali-kali kumbang melucuti
bungapun semakin mendosai diri
Lalu datanglah seorang pangeran
ia memetik bunga dari tangkainya
tak perduli ia akan sarinya
yang ia tau bunga tentramkan hatinya
Diletakkannya ia dalam vas yang sangat indah
penuh kasih dan setia memanjakannya
tak ada lagi kumbang yang dapat mencumbunya
hingga akhirnya bungapun kering dan layu
Komentar
Tulis komentar baru