Boneka pabrik
Boneka pabrik
dari kumpulan asap
yang asin di simbahi
keringat dan air mata.
Berdiri, duduk, berbaring
di atas puing nurani
yang di potret realita
jadi nomor punggung.
Baiklah, mari bertenang
kalau bukan di sini (di pabrik ini)
siapa peduli nasib kami
pertiwi pun pusing nasibnya sendiri.
Bukan siapa majikan kami
bukan pula siapa kacung zaman
di sini masih lebih baik
dari pada penggadai hati nurani.
Medan, 08 04 2013
Abdul Malik.
Komentar
Tulis komentar baru