Badai rindu diguguran waktu
Badai rindu yang menerabas
menggemuruh di ruang hati
hujan tangis derai menderas
bersama kilatan-klatan waktu.
Lama, sebelum semua reda
cemburu mengendap di palung rasa
menyemai benih-benih sedih
yang terperangkap di ranjang hening.
Sampai aksara sepi penghabisan
belum sepakat rindu dengan hati
kau masih sebagai dedaun kering
yang rentas di guguran waktu.
Medan, 07 06 2013
Abdul Malik.
Komentar
Tulis komentar baru