Siang tadi . . . .
Ia berlari menghampiriku . . . .
Dengan segudang luka . . . .
Dengan se ongok tangis . . . .
Dan se cuil tawa . . . .
Siang tadi . . . .
Ia menggigil kedinginan . . . .
Dengan langkah kaki . . . .
Yang Nampak terseret-seret . . . .
Seakan menara yang hampir roboh . . . .
Siang tadi . . . .
Ia tetap melangkahkan kaki . . . .
Tak peduli derap mulut orang mencaci . . . .
Ia hanya sekedar menjalani . . . .
Sebuah kehidupan yang selama ini mengkhianati . . . .
Komentar
Tulis komentar baru