mata sang malam melintasi dingin dan sepi
teronggok pada hamparan butir kenangan
gelombang rindu mengkristal menjadi batu
batu cerita yang tak lekang oleh waktu
tersenyum angin mengiringi nafas sang embun
meneduhi helai helai daun penyaksi mimpi
kaki kaki penapak rasa seakan berjinjit
menyusuri angan terbuai malam
bentang khatulistiwa belum lagi tampak
namun garis sang surya seolah tak sabar menanti
sementara butir embun berlomba basahi bumi
ku terkenang segala kisah di tepi pagi ini
Komentar
Tulis komentar baru