Kuhampiri bangku terasku yang nampak berdebu, kumanjakan punggung dan kaki kakiku disana setelah seharian menyusuri jalan jalan kota. kumanjakan pula kedua mataku dengan terpejam beberapa saat, dan bagian terbaik dari hari siangku ini adalah saat kuteduhkan tenggorokanku dengan segelas es kelapa yang kubeli di depan jalan tadi. Kuperhatikan pekarangan rumahku yang nampak sedikit kotor, terlihat seekor kucing terlelap dibawah meja dan tak jauh darinya, disamping sebuah pot plastik, sepasang kelinci nampak asyik beristirahat sambil mulutnya tak henti mengunyah kangkung jatah siang ini yang baru saja kuberikan.
Sunyi sepi rumahku siang ini, tukang mi ayam yang biasanya parkir di depan rumahku pun nampak tak ada, sementara semilir angin bertiup memanjakan diriku, terutama mataku, begitu membuaiku hingga tak lama kemudian akupun sangat terlena dengannya, aku tertidur.
Datanglah kawanku sambil membawa sesuatu ditangannya, ternyata sebuah map besar entah berisi apa, setelah berbasa basi, kubuka map tersebut dan ternyata berisi sebuah koran ibukota, aku bingung dan bertanya "koran? buat apa nih" tanyaku, dengan antusias kawanku menjelaskan bahwa dalam koran tersebut terdapat nama nama pemenang undian yang diadakan oleh salah satu perusahaan produk makanan, dan diantara nama nama pemenang tersebut ada namaku. aku makin bingung dan kutanyakan lagi "lho, koq aku ngga dihubungi?" kawanku menggeleng. Yang jelas aku memang sudah lupa bahwa beberapa waktu lalu aku pernah iseng iseng mengirimkan satu lembar kupon undian ke salah satu perusahaan produsen makanan ringan.
Setelah membaca dan melihat dengan seksama kebenaran adanya namaku di koran itu, ditambah antusias dari kawanku untuk segera mengurusnya, segera kuhubungi 108 dan menanyakan tentang alamat dan nomor telepon perusahaan pemberi hadiah tersebut. Tanpa menunggu, setelah dapat nomor teleponnya, kuhubungi perusahaan tersebut, dan ternyata apa yang dikatakan temanku dan tulisan di koran itu adalah benar, bahkan pihak perusahaan yang aku hubungi malah menyebutkan jumlah nominal yang akan aku dapatkan, dan wow.... bagiku jumlah itu sangat mengagetkan, tak lupa kutanyakan kapan waktu dan apa persyaratannya untuk mengambil hadiah tersebut. Setelah beres semua, karena kaget dan senangnya secara spontan kupeluk kawanku itu, oh sungguh sangat tak disangka iseng isengku itu membuatku dapat hadiah besar. Dengan semangat segera kuambil minuman untuk kawanku tadi, kasihan dia sedari tadi belum sempat kuberi minum, namun belum sempat minuman kuhidangkan di meja, aku terpeleset dan jatuh, malangnya kepalaku terbentur sisi meja kayu, sejenak aku pusing, kucoba berdiri dibantu kawanku, malah makin gelap, akhirnya aku pingsan.
Dengan perlahan kawanku menepuk nepuk pipiku agar segera bangun,"bangun....bangun...ayo bangun....", namun lama kurasakan tepukan itu makin keras.."bangun...pa' maaf bangun pa....pa'....." karena kurasa makin keras tepukan dan suaranya, akhirnya aku bangun. Namun aku sedikit bingung, kemana kawanku tadi? lantas orang ini siapa ya?... tak lama orang asing itupun bicara "maaf ganggu pa, enak banget tidurnya... saya Somad anak bu Enih pa...tadi ibu saya bilang bapak ke rumah cari saya ya? katanya mesin air bapak rusak, saya mau tanya mesin airnya sebelah mana?..maaf ya pak". Ah... aku baru ingat, hari ini aku pulang lebih awal karena memang sudah janji dengan bu Enih, tetanggaku, mesin airku sudah beberapa hari ini rusak, dan aku minta tolong anak tetanggaku itu untuk memeriksanya. Lantas dimana kawanku? hadiahku bagaimana?... ternyata kawan dan hadiahku terbawa semilir angin yang bertiup tadi.
Setelah menunjukkan letak mesin pompa air, kuberdiri dari bangku terasku, kuarahkan pandangan ke sekitarku, ternyata kucing yang tadi sedang beristirahat sudah tak tampak lagi, sementara sepasang kelinciku masih asyik mengunyah kangkung yang nampaknya sudah akan habis pula.
Komentar
Tulis komentar baru