manakala tak ada lagi yang bisa kita lakukan
maka biarkanlah ribuan bintang itu menggigil di kejauhan
dan di bawah kerlipnya, marilah kita saling nyanyi
saling cari
yang tak kembali
manakala tak ada lagi yang dapat kita ucapkan
maka biarkanlah sesabit bulan biru itu yang bicara
dan di bawah temaramnya, marilah kita saling dekap
saling cium
dalam kenangan
sebagaimana pertemuan
pun cinta dan perpisahan, tak pernah bisa direncanakan
kehilangan mungkin serupa rintihan hujan, selalu melebihkan sedikit sedih
tapi ingatlah, di antara bening ciumannya, hujan juga pernah menyatukan kita
dan bila kau rindukan saat-saat sebegitu
temuilah aku, dalam sunyimu
dalam puisiku
karena di situ akan selalu ada aku
bersama ciuman paling rindu
untukmu
, cinta yang tak bisa aku genggam
maka manakala tak ada lagi yang dapat kita lakukan, tak pula terlupakan
maka biarlah semua jadi nyanyian
, abadi dalam sajakku
Batam, 26.11.2014
Komentar
Nice!!!
Nice!!!! Puisi yang betul-betul indah dan berkelas. Saran buatmu kawan, puisi yang indah saja tak cukup. Pilihlah label yang paling banyak tulisan terkait di dalamnya agar bisa dibaca oleh banyak orang, dan juga share berulang kali secara berkala ke fb atau twitter agar bisa ditemukan dan dibaca oleh banyak orang. Teruslah berkarya, salam sastra!
Beni Guntarman
Nice, :)
Nice, :)
Keren
salam sastra :D
malam bang Beni Guntarman,
malam bang Beni Guntarman, makasih untuk apresiasi, saran dan masukannya, makasih juga telah memperkenalkan saya dengan jendela sastra ini, makasih juga buat sdr Dadox, sdr. NICE , salam kenal dan salam puisi buat semuanya
Salam kenal
Ok sdr. salam kenal, & salam puisi juga :)
Tulis komentar baru