Kupendam Diam-diam
oleh edi sst
Kupendam diam-diam begitu dalam
Seutas tali cinta tanpa atas nama
Berbalut lumpur hujan pertama
Kereta api berangkat senja
Penumpang menghimpiti luka
Tubuhku bergetar lalu terpana
Tali ini melilit dan bernyawa
Menyesakkan dada terus terbawa
Melewati stasiun demi stasiun tanpa jeda
Di buram kaca jendela
Tik tik gerimis mulai merinai
Melukis jalan-jalan tanpa bingkai
Mengiringi langkahku
Menemukan huruf penuh ragu
Untuk kueja kembali dalam sebuah kata
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru