Saat Malam-malam Menganga
oleh edi sst
Tetes demi tetes keringat mengalir
Jadi jejak di tengah kegersangan gurun pasir
Menjelma oase tempat istirah para kabilah
Yang membenamkan bulan di hamparan malam
Bersama angin yang menerbangkan masa silam
Dia buat jejak itu saat malam-malam menganga
Sebagai penunjuk jalan kabilah berikutnya
Lalu, dia pergi berhembus bersama angin senja
Besok saat terik jejak-jejak itu mesti bergulat
Agar tidak kalah tergeletak menjadi fatamorgana
Dia buat jejak itu saat malam-malam menganga
Sebagai penunjuk jalan kabilah berikutnya
Dia catat senja demi senja yang menggelayut
Dalam tulisan tinta yang ditorehkan oleh jari lembut
Jari yang telah memetik butir-butir embun gurun
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru